PENDAKIAN PUNCAK BAWAKARAENG


14 Januari 2017
Trip Kota Makassar - Kab. Gowwa
    Perjalanan dari kota Makassar ke Desa Lembanna (Kab. Gowwa) menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dengan menggunakan sepeda motor. Awal start perjalanan kami bertiga dari kelurahan Manurruki kota Makassar pukul 06:20 Wita menuju Kabupaten Gowa. 
    Sebelum benar-benar kami berangkat ke tempat tujuan, langkah awal yang mesti diperhatikan bagi semua pendaki sebelum melakukan perjalanan selain memperhatikan perbekalan pendakian untuk menjaga ke-safety-an selama pendakian adalah memastikan kondisi kesehatan tubuh kita benar-benar dalam keadaan fit dan prima. Alhamdulillah kondisi fisik kami bertiga saat itu sangat siap untuk melakukan hikking/tracking kemana saja. Dan juga kami mengecek kondisi kendaraan yang nanti kami pakai berkendara selama perjalanan bahwa sepeda motor tersebut dalam keadaan baik dan siap menempuh perjalanan,
    Setelah 1 jam perjalanan kami bertiga juga sempat singgah di salah satu swalayan untuk menambah perbekalan logistik (makanan) dan tak lupa juga kita mempersiapkan raincoat (jacket hujan) karena cuaca yang mulai mendung pertanda mau turun hujan, Jacket hujan ini paling di gemari kawan-kawan pendaki di Makassar selain kurang ribet saat dipakai, jacket hujan ini terbuat dari bahan plastik tipis (tas kresek), dan harganya juga sangat murah, jacket hujan ini sangat enteng saat kita gunakan dan tidak makan banyak tempat saat di bawa, tinggal diselipin aja di samping atau di dalam rain cover curriel (ransel)... AMAN.

Setelah dari swalayan untuk menambah perbekalan yang masih kurang, kami bertiga melanjutkan perjalanan, selama perjalanan beberapa kali kami singgah di kedai makan untuk sekedar berteduh karena hujan mulai turun meskipun tidak begitu deras.
 Perjalanan kami juga sempat terhenti agak lama di jalur tanjakan menuju Malino, ada insiden terbaliknya mobil kontainer hingga bak mobil tersebut menutup kiri - kanan jalur lintasan kendaraan menuju Malino, akhirnya selama setengah jam kami harus menunggu hingga datang tim evakuasi dengan mobil derek untuk mengangkat badan mobil kontainer ke tepi jalan. 
Kondisi demikian terkadang diluar dari perkiraan kita untuk itu dibutuhkan kematangan dan kesabaran dalam menghadapi keadaan tersebut agar tidak mempengaruhi mood perjalanan kita yang tadinya menggelora tiba-tiba terlihat lesu karena jenuh menunggu karena kejadian-kejadian diluar dugaan kita. Akhirnya setelah beberapa lama perjalanan kami tiba di desa Lembanna kurang lebih pukul 09:35 Wita.

Desa Lembanna
Saat tiba di desa Lembanna suasana desa tersebut sangat legang, tidak terlihat ada aktivitas di luar rumah meskipun hanya sekedar menikmati kopi sambil ngerumpi dengan orang sekitarnya, kebanyakan masyarakatnya memilih bercengkerama dengan tetangga atau keluarganya di dalam rumah, padahal malam masih tempo belum terlalu larut, keadaan demikian seperti itu karena memang desa Lembanna yang berada di ketinggian 1.400 mdpl, jadi suhu udaranya sangat dingin. Tidak heran kalau masyarakatnya jarang sekali beraktivitas diluar rumah saat malam hari. Pakaian yang di kenakan juga kebanyakan yang berbahan kain wol tebal atau bahan polar.
Rute Pendakian Puncak Bawakaraeng
Untuk menuju ke puncak Gunung Bawakaraeng terdapat beberapa jalur atau lokasi pemberangkatan awal seperti, Jalur Menuju Puncak. Desa Lembanna terletak disebelah Utara Laut puncak Bawakaraeng. Daerah ini juga berada tepat dikaki Gunung Bawakaraeng dengan ketinggian 1.400 m d.p.l, pada posisi koordinat 119°54'18 ? BT dan 05°15'15 ? LS.
Mata pencaharian penduduknya adalah bertani. umumnya penduduknya beretnik Makassar atau penduduk asli. Desa Lembanna termasuk dalam kecamatan Tinggi Moncong, kabupaten Gowa, lebih dikenal dengan daerah Wisata Malino.
Bersama anak-anak Desa Lembanna
Masyarakat desa Lembanna ini sangat ramah dan bersahabat, banyak pendaki yang menginap gratis di rumah penduduk sebelum mendaki, Tiap akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh Pendaki yang ingin mendaki gunung Bawakaraeng ataupun orang yang hanya sekedar santai menikmati hari libur dikaki Gunung Bawakaraeng. Urutan pencapaian dari Makassar dengan rute Perjalanan Makassar to Malino-Lembanna–Puncak Gunung Bawakaraeng.
Kami bertiga memulai perjalanan meninggalkan Desa Lembanna pukul 10:00 malam wita, suhu udara terasa begitu dingin karena kondisi alam yang  mau hujan, dengan perlahan kami melangkah dengan pasti menyusuri rerimbunan pohon pinus yang berderet, sesekali saya terlihat sangat menggigil padahal banyak keringat yang keluar saat perjalanan, hal demikian karena belum terbiasa dengan suhu dingin di gunung tersebut.
Dari desa Lembanna kita akan menuju ke titik start (entri point) pendakian gunung Bawakaraeng, -+15 menit perjalanan untuk sampai ke situ.
Titik Start Pendakian
Pendakian dimulai dari tempat ini, medannya masih agak landai, bebatuan, tumbuhannya banyak berupa semak belukar, pepohonan pinus dan tumbuhan perdu lainnya khas daerah Sulawesi. Di tempat ini biasa disebut oleh para pendaki disini sebagai pintu Hutan Pinus dan untuk mencapai Pos 1 dibutuhkan waktu 1-2 jam perjalanan.

Ø  Pos 1 Bawakaraeng

Dari Pos 1 yang ketinggian mencapai 1650 mdpl, pendakian masih juga landai tidak terlalu menanjak untuk sampai mencapai Pos 2, diperlukan waktu tak lebih dari 1 jam perjalanan, disini juga tersedia sumber mata air yang mengalir. kebetulan kami saat itu trackingnya malam hari jadi saya tidak sempat melihat tempat sumber air yang ada di pos tersebut.
Ø  Pos 2 Bawakaraeng

Perjalanan belum terlalu menanjak, masih landai dan mulai masuk vegetasi hutan khas Sulawesi, waktu tempuh tak berbeda dengan dari Pos 1 ke Pos 2, bahkan lebih dekat bila dibandingkan dengan pos-pos pendakian seluruh gunung di dunia... hehehe. (versi penulis), sangatlah dekat kerapatan antar jalurnya sehingga sempat penulis mengukur jarak saat balik dari puncak, hitungan titik balik dari pos 3 ke pos 2 dengan menggunakan metode tradisional yakni dengan menghitung jarak langkah normal orang dewasa yaitu 275 langkah (se ingat penulis) mudah-mudahan tidak keliru. Sangatlah dekat untuk ukuran jarak sebuah pos pendakian.

Ø  Pos 3 Bawakaraeng
     Di pos 3 juga tersedia mata air dan para pendaki bisa juga mendirikan Tenda di sini. Pos 2 menuju ke Pos 3 jaraknya sangat dekat dan landai tidak menguras tenaga, entah kenapa jaraknya begitu dekat.
  Dari pos 1 hingga pos 4 kami bertiga tidak terlalu lama beristirahat antara 1 - 2 menit saja kami singgah di tiap - tiap pos tersebut. Karena memang sesuai rencana saat planning awal bahwa target kami bertiga saat itu, harus sampai pos 8 sebelum pagi menjelang pagi untuk kita bangun camp, dan ini adalah perjalanan yang sangat menguras energi kala itu.
    Bukan tanpa alasan kita membuat perencanaan demikan, karena tanggal 14, tepatnya hari sabtu sore kami memulai perjalanan dari Kota Makassar ke Kabupaten Gowa, tiba di desa Lembanna pukul 21:20 (jam 9 malam), dan pada pukul 22:00 (jam 10 malam) wita kami memulai pendakian dari desa Lembanna, sesuai rencana tanggal 15 sore kami bertiga sudah harus balik dari puncak karena tanggal 16 pukul 02:00 wita dini hari, saya sudah harus check in pesawat Makasar - Ternate, karena sudah terlanjur booking ticket pesawat pulang pergi, ini yang menjadi problemnya, makanya target waktu menjadi urgensi kami bertiga saat itu tanpa mengabaikan faktor keselamatan dalam pendakian.

Ø  Pos 4 Bawakaraeng

Pos 4 di tempuh dalam waktu lebih dari 1 Jam perjalanan dan perjalanan di lanjut hingga Pos 5, di pos 5 terdapat mata air, tidak terlalu jauh dari lokasi camp. Biasanya Pos 5 digunakan untuk bermalam.

Ø  Pos 5 Bawakaraeng

Loc. Sumber Air Pos 5
Dari pos 4 ke pos 5 kondisi medan sepanjang perjalanan banyak bebatuan Dan itu sangat mempengaruhi stamina kami bertiga apalagi saya, akhirnya kami harus bangun tenda di pos 5 untuk istrahat,
Dari Pos 5, perjalanan mulai mendaki dan sepanjang perjalanan akan melewati Pohon-pohon yang tumbang karena dari Pos 5 – 6, hutannya habis terbakar, kalau mendaki malam hari sebaiknya berhati-hati, karena disini biasanya pendaki sering tersasar, karena jalur tak begitu terlihat.

Ø  Pos 6 Bawakaraeng


Ketika tiba di Pos 6, perjalanan masih melalui hutan yang lumayan lebat, perjalanan terus melandai dan mulai mendaki dan hutan mulai menghilang berganti vegetasi hutan yang berbeda dan setelah 2 jam perjalanan, akan tiba di Pos 7, yang punya ketinggian 2710 mdpl.

Ø  Pos 7 Bawakaraeng
Bersama Kawan-Kawan Pendaki Se-Sulawesi
Di Pos 7 pemandangan sangat indah dan lumayan terbuka. Di pos 7 inilah yang sering terjadi badai. Dan saat itu kondisi alam lagi musim penghujan jadi kami belum jodoh melihat keindahan hamparan awan bak permadani yang sering terlihat di pos ini, kata Bung Iphul, salah satu teman pendaki kami yang asli Sulawesi Selatan. 

Ada juga pemandangan unik menurut saya saat sampai di pos 7, yaitu saat kami bertiga lagi istrahat sebelum pendaki pendaki lain datang, kami di kejutkan dengan segerombolan sapi/kerbau yang muncul dari celah-celah pepohonan dengan suara dering semacam lonceng mainan yang dipasang pada leher hewan tersebut. Sontak saya terkejut karena tidak menyangka bahwa hewan tersebut bisa bertahan pada suhu dan ketinggian demikian. Ternyata hewan tersebut adalah hewan peliharaan yang dibiarkan lepas bebas di gunung Bawakaraeng
Kerbau/Sapi Pos 7
Ø  Pos 8 Bawakaraeng
With Si Chiko Pos 8
Dari Pos 7 menuju Pos 8, jalur mulai naik turun, di sepanjang jalur ini terdapat 2 kuburan dan ada pula In-memoriam pendaki yang tewas, setelah melewati 2 bukit yang punya ketinggian rata-rata 2700 mdpl, jalur akan menurun dan Tiba di Pos 8, disini tersedia mata air, dan biasanya pendaki bermalam disini baru keesokan paginya menuju puncak Bawakaraeng.
Pose Bersama Pendaki Lain Di Pos 8
(Mhoro MPA UIM Makassar)Sepanjang jalur pendakian Pos 7 menuju Pos 8, kita sudah masuk dalam hutan yang vegetasinya agak rapat pohonnya tidak terlalu tinggi, suhunya sangat lembab (hutan hujan/basah), sangat memukau bagi pendaki yang baru pertama mendaki gunung ini, yakni hutan lumutnya yang begitu berkesan bagi saya di tambah lagi dengan hamparan Edelweis (Bunga Abadi) jadi sangat disayangkan jika keindahan Khas hutan Bawakaraeng terlewati tanpa d abadikan
Hutan Lumut
Bunga Edelweis
Banteng MAKESPALA
Bung Iphul (Guide Terbaik)

Ø  Pos 9 Bawakaraeng
Saat Tiba Di Pos 9
Pose Pendekar Iphul 
Pemandangan rumput savana dan puncak Bawakaraeng juga terlihat dari pos ini, konon suhu pada malam hari di pos ini kisaran antara 8-10 derajatSetelah melewati padang savana dan hamparan edelweis selanjutnya menuju Pos 9 di tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan, di pos 9 juga bisa digunakan untuk mendirikan tenda. Namun kami bertiga melanjutkan perjalanan ke Pos 10 hingga puncak, dan rencananya langsung turun.

Ø  Pos 10 Bawakaraeng
Tiba Di Pos 10
Di pos ini kami hanya berhenti sejenak kita melakukan brifieng kecil setelah itu kita lanjut menuju triangulasi

Bersama Teman-Teman Pendaki Dari Makassar
Pos 10
Adalah Puncak Gunung Bawakaraeng. Untuk mencapai puncak bawakaraeng, tidaklah terlalu sulit, walaupun sedikit mendaki. Setelah menempuh kurang lebih seperdua jam perjalanan, maka akan tiba di Puncak Bawakaraeng. Sebaiknya sebelum menuju puncak perhatikan kondisi alam di puncak, terkadang angin bertiup lumayan kencang.

SUMMIT ATTACK
Menuju Puncak
Titik Triangulasi
With Banteng MAKESPALA
Bung Iphul
Banteng MAKESPALA
PUNCAK BAWAKARAENG 2038 MDPL
KPA ABDAS TERNATE & MAKESPALA MAKASSAR


Komentar

Postingan populer dari blog ini